I. PENDAHULUAN
A. Pengertian
Biskuit merupakan jenis makanan seprti roti, namun bwrkadar air lebih rendah, di buat dari tepung terigu yang pengolahannya dilakukan, pencetakkan, serta panambahan berbagai Bahan Tambahan Makanan (BTM) seperti gula, margarine, telur, dan lain-lain.
B. Karakterristik
Mengenai Karakteristik dan standar mutu yang dapat di jadikan sebagai penentu mutu biskuit dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik dan standar mutu biskuit
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||
II. DASAR ANALISA
1. Kadar Lemak
Prinsipnya adalah pemisahan lemak dari komponen-komponen bahan lainnya yang terdapat di dalam produk. Metode yang digunakan adalah metode weilbull.
a. Degestion
Tujuannya adalah untuk merusak komponen-komponen organik menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan menggunakan HCl 30% yang apabila ditambah perlakuan pemanasan akan dapat mencairkan gula / protein lemak. Untuk mempercepat degestion dibutuhkan pemanasan diakhir dengan cairan yang di encerkan dan hitam
b. Filtrasi dan Netralisasi
Disaring dengan menggunakan kertas saring, disamping itu juga dilakukan proses pencucian dengan H2O panas sampai pH netral (pH=7)
c. Ekstraksi
Diekstraksi menggunakan ekstraksi sokhlet. Kertas saring di oven sampai bobot konstan. Kemudian digunakan untuk membungkus presipitat dan digulung sampai membentuk timbel
d. Fraksimasi
Tujuannya untuk memisahkan pelarut dengan menggunakan minyak. Pelarut yang digunakan adalah n-Hexane, Khloroform, Petrolium Benzine
e. Gravimetri
Memanaskan persipitat dengan kertas saring sampai tercapai bobot konstan
2. Kadar Protein
Perinsipnya adalah kaddar protein dalam suatu produk ditetapkan sebagai jumlah nitrogen. Setelah dilakukan proses destruksi dengan H2SO4 yang menghasilkan (NH4)2 SO4 kemudian dikali Faktor Konversi
a. Destruksi
Untuk merusak struktur dari semua komponen-komponen orgnik menjadi senyawa yang sangat sederhana (gas). Untuk mempercepat proses destruksi ditambah katalisator sellen / HgO.
Sellen = CuSO4 + Na2SO4 + K2SO4
· Hidrolisa
· Dehidrasi
H
O H2SO4
R – C – C R – H, H2O, H2, CO2, CO, SO2, SO3 + NH3
OH
NH3
2NH3 + H2SO4 (sisa) (NH4)2 SO4 + Cu2+ / CuS04
b. Distilasi
NH3
(NH4)2 SO4 + 2NaOH Na2SO4 + NH4OH H2O
Distilasi ditampung dengan H3BO3 (Micro Kjeldhal)
3NH3 + H3BO3 (NH4)3 BO3
c. Titrasi
(NH4)3 BO3 + 3HCl 3NH4Cl + H3BO3
Indikator BCG + Mr 3 : 1
Titik akhir tetrasi merah muda / pink
3. Kadar Karbohidrat / Pati
Kadar pati ditetapkan sebagai jumlah total gula reduksi setelah dilakukan hidrolisa dengan HCl 3% dikalikan Faktor Konversi
a. Hidrolisis
Bertujuan untuk memutuskan ikatan α – glikosidis pada atom C1-4 dan C1-6 ditambah dengan HCl 3% dan dipanaskan secara refflukx.
HCl
Reaksinya: (C6H10O5)n + 2H2O C6H12O6
pati glukosa
CH2OH CH2OH CH2OH
O O O
H H H HCl H H
0 OH H O OH H O OH H OH OH
H OH H OH OH H
b. Netralisasi
Tujuan : untuk menetralkan sisa HCl dengan menggunakan NaOH 25% sampai pH 7
Reaksi: HCl (sisa) + NaOH NaCl + H2O (pH = 7)
c. Redoks l
Bertujuan untuk mereduksi tembaga alkalis dengan reagen luff.
Reaksi:
O O
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response.
0 Responses