PT BOTON INDONESIA merupakan distributor di
Indonesia dari Flavors & Fragrances Boton Shenzhen. Co Ltd Atau
kenal sebagai BOTON. Perusahaan ini tergolong perusahaan yang masih muda
karena baru berumur beberapa bulan, didirikan di tahun 2011 ini. Akan
tetapi company centralnya sudah berdiri sejak lama yaitu tahun 1991.
Komoditi Perusahaan
Seperti
telah disebutkan di atas, PT BOTON INDONESIA bergerak di bidang flavour
dan fragrance dengan mengedepankan aspek penjualan dan penemuan baru
melalui departemen RND. Komoditi perusahaan bukan hanya flavour dan
fragrance, tapi juga pemanis. Flavour dan fragrance diimpor dari induk
perusahaan sedangkan pemanis masih diproduksi dalam skala nasional (
lokal ).
1. Flavour
Ø Food favour
Flavour sering disebut dengan perisa, baik makanan,
minuman ataupun produk lainnya. Saat ini flavour yang diproduksi oleh
PT BOTON INDONESI masih terbatas pada food flavour khususnya beverages (
minuman ). Di perusahaan, flavour terdapat dalam dua jenis, yaitu
liquid ( cair ) dan powder ( serbuk ). Flavour liquid sendiri masih
dibagi menjadi empat tipe, yaitu emulsion, alkohol, water base, dan oil
base yang kesemuanya mempunyai sifat mudah menguap terutama pada suhu
tinggi.
Flavour
dengan sifat alkohol sangat mudah menguap, sehingga membutuhkan
penanganan yang ekstra cepat. Water base mempunyai sifat mudah larut
dalam air dan paling sering digunakan untuk flavour minuman RTD ( Ready
To Drink ). Sedangkan oil base berkebalikan dengan water base, yaitu
tidak larut dalam air tetapi larut dalam minyak, flavour ini
diaplikasikan untuk perisa permen “hard candy”.
Berbeda
dengan flavour liquid, flavour powder mempunyai sifat mudah menggumpal (
higroskopis ) sehingga dalam penyimpanannya sering ditambah dengan
silica gel / oxy gel. Umur simpan kedua flavour ini sangat berbeda,
flavour powder hanya tahan 1 tahun sedangkan flavour liquid sampai 2
tahun.
Ø Tobacco flavour
Flavour
tembakau biasanya digunakan untuk rokok. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi jumlah tembakau dalam rokok ( meminimalisasi kandungan
nikotin pada rokok ). Setiap flavour pasti mengandung bahan aslinya,
begitupula dengan flavour tembakau. Flavour tembakau diperoleh dari
ekstrak daun tembakau. Pengekstrakan dilakukan di PT BOTON INDONESIA
dengan menggunakan metode ekstraksi-destilasi. Ekstrak yang diperoleh kemudian dieksport ke China untuk diolah meenjadi tobacco flavour.
· 2. Fragrance
Fragrance atau wewangian merupakan komoditi yang sedang berkembang saat
ini. Wewangian secara luas diterapkan dalam kosmetik, deterjen, obat
nyamuk, pengharum ruangan, dll. Fragrance di PT BOTON INDONESIA
diaplikasikan untuk parfum. Parfum yang diproduksi terdiri dari dua
jenis yaitu parfum untuk wanita dan parfum untuk pria yang tentunya
dengan formulasi yang berbeda-beda.
· 3. Sweetener
Sweetener atau pemanis merupakan produk yang baru-baru ini dikembangkan
di PT BOTON INDONESIA. Sweetener dibuat dari campuran pemanis, tujuan
pembuatannya adalah untuk mempraktiskan penggunaan pemanis yang beraneka
ragam dan untuk meminimalisasi biaya produksi.
Penanganan Quality Control di PT BOTON INDONESIA
Quality
Control ( QC ) merupakan kegiatan untuk memantau, mengevaluasi dan
menindaklanjuti agar persyaratan mutu yang ditetapkan tercapai (Product,
process, service, inspection, testing, sampling, measurement dan
calibration).
QC di PT BOTON INDONESIA mengawasi 3 bagian, yaitu barang datang ( raw material ), proses produksi, dan produk jadi.
- Barang Datang ( Incoming Raw Material )
Barang
yang baru datang harus langsung dilakukan penanganan. Tindakan yang
dilakukan oleh QC dalam menangani barang datang yaitu sampling.Sampling (
pengambilan sample ) dilakukan secara acak atau random sample untuk
setiap flavour dengan nomor batch yang berbeda – beda. Tujuan
pengambilan sample ini adalah untuk dilakukan pengecekan baik
organoleptik maupun kimia dan untuk memastikan bahwa bahan yang diorder
oleh perusahaan sesuai dengan spesifikasi yang diminta. Uji organoleptik
dilakukan dengan mengencerkan flavour ke dalam base dengan dosis
yang sudah ditentukan. Kemudian flavour yang sudah diencerkan tersebut
dipanel dengan standarnya, untuk mengetahui apakah ada penyimpangan (
kontaminasi ) atau tidak. Jika terjadi kontaminasi, maka sesegera
mungkin melakukan complain kepada company centralnya. Base terdiri dari
dua jenis, yaitu base manis dan base asam. Base manis digunakan untuk
flavour yang berkarakteristik manis, seperti coffee, milk, banana, dan
chocolate. Sedangkan base asam digunakan untuk buah-buahan yang
berkarakteristik asam ( apple, mango, strawberry, grape, guava, dll ).
Selain melakukan uji organoleptik, QC juga melakukan pengujian kadar
air. Uji kadar air dilakukan menggunakan alat “moisture balance”. Tujuan
pengujian ini selain untuk mencocokkan spesifikasi bahan juga sebagai
data untuk pembuatan COA ( Certificate Of Analysis ).
- Proses Produksi
QC
selalu mengontrol jalannya proses produksi untuk memastikan bahwa
produksi yang dilakukan sesuai dengan SOP, selain itu QC juga mengontrol
kelengkapan pelaku produksi, seperti sanitasi sebelum dan sesudah
proses produksi dilakukan dan kelengkapan pakaian kerja ( jas lab,
masker,
sarung tangan ).
- Produk Jadi ( Finish Goods )
Setelah
memastikan bahwa bahan dan proses produksi sesuai dengan spesifikasi
dan SOP, tindakan yang selanjutnya dilakukan oleh QC adalah melakukan
pengecekan terhadap produk yang dihasilkan. Sebelum dilakukan
pengemasan, produk yang masih terdapat di dalam mixer dilakukan
pengambilan sample di tiap-tiap titik, selanjutnya dilakukan uji
organoleptik dengan dipanel ( dibandingkan dengan standar ). Tujuan
pengambilan sampel ini adalah untuk memastikan bahwa produk yang
dihasilkan sesuai dengan standar dan untuk mengecek apakah produk sudah
rata atau belum.
Bahan Pengawet Makanan
Alternatif Pengawet Pangan
Berdasarkan hasil kajian dan penemuan para ahli/ peneliti yang dimuat dibeberapa media massa, bahan pengawet alternatif yang aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan adalah, Chitosan, Asap Cair (Liquid Smoke), Kunyit, Air Ki, Air kelapa yang diberi mikroba (Asam Sitrat).
Berdasarkan hasil kajian dan penemuan para ahli/ peneliti yang dimuat dibeberapa media massa, bahan pengawet alternatif yang aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan adalah, Chitosan, Asap Cair (Liquid Smoke), Kunyit, Air Ki, Air kelapa yang diberi mikroba (Asam Sitrat).
1) Chitosan
Dr. Ir Linawati ketua Departemen Teknologi Hasil Perairan (FPIK- IPB) menyatakan chitosan merupakan bahan pengawet organik yang diperoleh dari produk turunan dari polimer chitin yang diproduksi dari limbah udang dan rajungan kadar chitin dalam berat udang berkisar 60–70% bila diproses menjadi chitosan menghasilkan Yield 15– 20%. Chitosan mudah mengalami degradasi secara biologis dan tidak beracun. Bila digunakan pada ikan asin, berfungsi sebagai pelapis (coating), agar tidak dihinggapi lalat, dan menghambat pertumbuhan bakteri. Penggunaan chitosan dapat mengawetkan sampai 8 minggu.
Dr. Ir Linawati ketua Departemen Teknologi Hasil Perairan (FPIK- IPB) menyatakan chitosan merupakan bahan pengawet organik yang diperoleh dari produk turunan dari polimer chitin yang diproduksi dari limbah udang dan rajungan kadar chitin dalam berat udang berkisar 60–70% bila diproses menjadi chitosan menghasilkan Yield 15– 20%. Chitosan mudah mengalami degradasi secara biologis dan tidak beracun. Bila digunakan pada ikan asin, berfungsi sebagai pelapis (coating), agar tidak dihinggapi lalat, dan menghambat pertumbuhan bakteri. Penggunaan chitosan dapat mengawetkan sampai 8 minggu.
2) Asap Cair (Liquid Smoke)
Dr. AH. Bambang Setiadji, Dosen Fakultas MIPA, UGM, menemukan Asap Cair ( Liquid Smoke) bisa menjadi bahan pengawet pangan yang berfungsi sebagai antimikroba dan antioksidan. Untuk industri perkebunan asap cair digunakan sebagai koagulan lateks, hal ini karena asap cair bersifat fungsional seperti anti jamur, antibakteri dan anti oksidan yang dapat memperbaiki kualitas karet. Sedangkan penggunaan pada industri kayu dapat mencegah serangan rayap. Pemanfaatan Liquid Smoke pada industri pangan cukup digunakan 25% + 75% air kemudian digunakan untuk merendam ikan dan daging selama 15 menit. Pengawetan dengan merendam ikan dan daging pada asap cair (liquid smoke) ini bisa bertahan selama 25 hari.
Dr. AH. Bambang Setiadji, Dosen Fakultas MIPA, UGM, menemukan Asap Cair ( Liquid Smoke) bisa menjadi bahan pengawet pangan yang berfungsi sebagai antimikroba dan antioksidan. Untuk industri perkebunan asap cair digunakan sebagai koagulan lateks, hal ini karena asap cair bersifat fungsional seperti anti jamur, antibakteri dan anti oksidan yang dapat memperbaiki kualitas karet. Sedangkan penggunaan pada industri kayu dapat mencegah serangan rayap. Pemanfaatan Liquid Smoke pada industri pangan cukup digunakan 25% + 75% air kemudian digunakan untuk merendam ikan dan daging selama 15 menit. Pengawetan dengan merendam ikan dan daging pada asap cair (liquid smoke) ini bisa bertahan selama 25 hari.
3) Kunyit
Dr NL ida Soeid MS, menyatakan kunyit dapat digunakan sebagai pengawet tahu, disamping berfungsi sebagai warna juga sebagai antibiotik, sekaligus mencegah agar tidak cepat asam. Selain itu untuk kesehatan berfungsi sebagai antioksidan, antibakteri, antiradang dan antikanker. Kunyit basah kandungan utamanya adalah kurkuminoid 3-5%. Sedangkan untuk kunyit ekstrak kandungan kurkuminoid mencapai 40–50%. Untuk penggunaan kunyit disarankan agar tidak melalui pemanasan, terkena cahaya dan lingkungan yang basah. Sebaiknya kunyit ditumbuk digiling dan diperas
Dr NL ida Soeid MS, menyatakan kunyit dapat digunakan sebagai pengawet tahu, disamping berfungsi sebagai warna juga sebagai antibiotik, sekaligus mencegah agar tidak cepat asam. Selain itu untuk kesehatan berfungsi sebagai antioksidan, antibakteri, antiradang dan antikanker. Kunyit basah kandungan utamanya adalah kurkuminoid 3-5%. Sedangkan untuk kunyit ekstrak kandungan kurkuminoid mencapai 40–50%. Untuk penggunaan kunyit disarankan agar tidak melalui pemanasan, terkena cahaya dan lingkungan yang basah. Sebaiknya kunyit ditumbuk digiling dan diperas
Kepedulian ke lingkungan sekitar PT BOTON Indonesia
Kepedulian
ke lingkungan sekitar yang dilakukan oleh PT BOTON Indonesia kebanyakan
dalam hal rekruitmen tenaga kerja sekitar. Meskipun tidak semua tenaga
kerja yang direkrut berasal dari sekitar perusahaan tapi ada beberapa
yang berasal dari lingkungan sekitar perusahaan, diantaranya untuk
office boy. Rekruit tenaga kerja juga dilakukan untuk anak yang
melakukan praktek industri di PT BOTON Indonesia, akan tetapi bukan
berarti semua anak yang melakukan praktik industri di sana bisa direkrut
semua. Tetapi tetap ditentukan dari prestasi anak tersebut.
Bentuk
kepedulian lingkungan sekitar yang dilakukan PT BOTON Indonesia bukan
hanya dalam hal rekruitmen tenaga kerja saja, akan tetapi juga dalam
aspek kebersihan lingkungan sekitar perusahaan. Setiap hari di pagi hari
lingkungan sekitar perusahaan disapu dan di halaman ditanam tanaman
bambu, serta disediakan tempat sampah agar lingkungan selalu bersih.